Pernahkah Anda mengalami masalah ketika ingin mengakses sebuah website, tetapi yang muncul justru halaman lama atau bahkan pesan error? Atau mungkin, Anda baru saja mengganti pengaturan DNS di router, tetapi perangkat Anda masih saja “bandel” dan tetap mengarah ke alamat IP yang salah? Jika ya, maka Anda perlu tahu cara flush DNS cache.
Dalam panduan ini, kita akan membahas tuntas mulai dari apa itu DNS cache, mengapa ia bisa menyebabkan masalah, hingga langkah-langkah detail cara flush dns cache di windows, mikrotik, android, mac. Dengan mengikuti langkah-langkah di bawah, Anda bisa mengatasi masalah koneksi yang menjengkelkan ini dengan mudah. Jadi, jika Anda sering bertanya-tanya mengapa website yang sudah di-update terlihat normal di perangkat teman tetapi masih error di perangkat Anda, kemungkinan besar solusinya ada pada cara flush dns cache!
Apa Itu DNS Cache?
Untuk memahami cara flush DNS cache, kita perlu tahu dulu apa itu DNS cache. Bayangkan internet sebagai jaringan jalan raya yang sangat besar. Untuk mencapai sebuah tujuan (website), Anda membutuhkan alamat spesifik (alamat IP).
DNS (Domain Name System) adalah “buku telepon” internet. Ketika Anda mengetik nama domain seperti “https://www.google.com/search?q=google.com”, DNS akan menerjemahkannya menjadi alamat IP numerik (misalnya, 142.250.190.46) sehingga komputer Anda tahu ke mana harus terhubung.
DNS Cache (atau DNS Resolver Cache) adalah memori sementara yang disimpan oleh sistem operasi (Windows, Mac, Android), browser, atau router (seperti Mikrotik) Anda. Memori ini menyimpan hasil terjemahan DNS yang sudah pernah dilakukan.
Mengapa Ada DNS Cache?
Tujuannya sederhana: kecepatan dan efisiensi.
- Mempercepat Akses: Daripada harus bertanya ke server DNS di internet setiap kali Anda mengunjungi “https://www.google.com/search?q=google.com” (yang memakan waktu), sistem Anda cukup melihat catatan di cache lokal. Ini membuat loading website terasa lebih cepat.
- Mengurangi Beban Jaringan: Dengan mengurangi jumlah permintaan ke server DNS eksternal, beban kerja jaringan internet secara keseluruhan juga berkurang.
Kapan DNS Cache Menjadi Masalah?
Meskipun bertujuan baik, cache bisa menjadi masalah jika isinya kadaluarsa (stale) atau salah (corrupted).
Hal ini sering terjadi ketika:
- Sebuah website baru saja berpindah server (ganti alamat IP).
- Anda mengubah pengaturan DNS di router atau komputer.
- Anda mengalami serangan malware atau kerusakan sistem yang membuat catatan DNS di cache salah.
Jika cache Anda berisi alamat IP lama atau salah, browser Anda akan terus-menerus mencoba mengakses alamat yang salah tersebut, yang pada akhirnya menghasilkan pesan error seperti “Halaman tidak dapat ditemukan,” atau “ERR_CONNECTION_REFUSED,” meskipun website tersebut sebenarnya sudah normal. Di sinilah cara flush DNS cache berperan sebagai solusi “refresh” agar sistem Anda mengambil data DNS yang baru dan benar.
Cara Flush DNS Cache di Berbagai Platform
Melakukan flush pada DNS cache berarti menghapus semua catatan DNS yang tersimpan di memori sementara. Ini memaksa sistem untuk mencari dan menyimpan ulang alamat IP yang benar pada kunjungan berikutnya.
Berikut adalah panduan lengkap cara flush dns cache di windows, mikrotik, android, dan mac serta browser populer.
1. Cara Flush DNS Cache di Windows
Sistem operasi Windows menyimpan DNS cache dalam layanan yang disebut “DNS Client.” Langkah-langkahnya sangat mudah:
Buka Command Prompt sebagai Administrator:
Tekan tombol Windows + R, ketik cmd
, lalu tekan Ctrl + Shift + Enter (untuk membuka sebagai Administrator).
Atau, klik Start, ketik “cmd” atau “Command Prompt,” klik kanan, dan pilih “Run as administrator.”
Masukkan Perintah Flush:
Di jendela Command Prompt, ketik perintah berikut:
ipconfig /flushdns
Tekan Enter.
Verifikasi:
Setelah berhasil, Anda akan melihat pesan: “Successfully flushed the DNS Resolver Cache.“
Opsional (Memperbarui IP):
Untuk memastikan koneksi benar-benar bersih, Anda juga bisa memperbarui konfigurasi IP:
ipconfig /release ipconfig /renew
2. Cara Flush DNS Cache di Mac (macOS)
Di macOS, prosesnya sedikit berbeda tergantung versi yang Anda gunakan, tetapi intinya sama: menggunakan aplikasi Terminal.
Buka Terminal:
Buka Finder, lalu Applications -> Utilities -> Terminal.
Masukkan Perintah Sesuai Versi macOS:
macOS Sierra, High Sierra, Mojave, Catalina, Big Sur, Monterey, Ventura, Sonoma (10.12 ke atas):
sudo killall -HUP mDNSResponder
macOS Yosemite (10.10.4 – 10.10.5):
sudo dscacheutil -flushcache;sudo killall -HUP mDNSResponder
macOS Mavericks, Mountain Lion, Lion (10.7 – 10.9):
sudo killall -HUP mDNSResponder
Masukkan Kata Sandi:
Setelah memasukkan perintah, Terminal akan meminta kata sandi administrator Anda. Ketik kata sandi (karakter tidak akan terlihat saat Anda mengetik) dan tekan Enter.
Verifikasi:
Tidak akan ada pesan konfirmasi “berhasil,” tetapi jika perintah diterima, cache DNS Anda sudah terhapus.
3. Cara Flush DNS Cache di MikroTik RouterOS
Jika masalah terjadi pada semua perangkat yang terhubung ke jaringan Anda, cache yang bermasalah mungkin ada di router Anda, terutama jika Anda menggunakan Mikrotik sebagai router DNS.
Akses Router:
Login ke router Mikrotik Anda menggunakan WinBox atau melalui WebFig (Web Interface).
Buka Terminal Baru:
Di WinBox/WebFig, cari opsi New Terminal atau System -> Terminal.
Masukkan Perintah Flush:
Di jendela Terminal, ketik perintah berikut:
/ip dns cache flush
Tekan Enter.
Verifikasi:
Mikrotik akan langsung membersihkan cache DNS-nya. Tidak ada pesan konfirmasi, tetapi Anda bisa memastikan dengan melihat isi cache sebelum dan sesudah flush dengan perintah /ip dns cache print
.
4. Cara Flush DNS Cache di Android
Pada perangkat Android (dan juga iOS), Anda tidak memiliki akses langsung untuk menjalankan perintah flush DNS cache sistem seperti di Windows atau Mac. DNS cache di perangkat seluler umumnya terikat pada koneksi jaringan (Wi-Fi atau Data Seluler).
Solusi paling efektif dan mudah adalah:
- Mode Pesawat (Airplane Mode) (Cara Paling Umum):
- Aktifkan Mode Pesawat selama 10-15 detik. Ini akan memutuskan semua koneksi nirkabel (Wi-Fi dan seluler).
- Nonaktifkan Mode Pesawat. Perangkat akan terhubung kembali ke jaringan, yang secara efektif akan menyegarkan pengaturan jaringan, termasuk DNS cache.
- Restart Perangkat:
- Memulai ulang (reboot) perangkat juga akan membersihkan sebagian besar cache sistem, termasuk DNS cache yang terkait dengan sistem operasi.
- Flush Cache Browser:
- Buka browser seperti Chrome atau Firefox.
- Masuk ke Pengaturan -> Privasi dan Keamanan -> Hapus Data Penjelajahan (pastikan Cache dan/atau Data Situs sudah dicentang). Cara ini hanya membersihkan cache DNS yang disimpan oleh aplikasi browser itu sendiri, bukan cache sistem Android.
Penting! Flush DNS Cache Browser
Selain cache DNS yang disimpan oleh sistem operasi (Windows/Mac/Android) atau router (Mikrotik), browser seperti Chrome, Firefox, dan Edge juga memiliki cache DNS-nya sendiri.
Jika Anda sudah melakukan flush di sistem tetapi masalah masih terjadi, coba bersihkan cache di browser Anda:
Google Chrome, Microsoft Edge (berbasis Chromium), dan Opera:
- Buka tab baru di browser.
- Ketik alamat berikut di address bar dan tekan Enter:
chrome://net-internals/#dns
- Di halaman yang muncul, cari tombol “Clear host cache” dan klik tombol tersebut. *Catatan: Browser akan melakukan flush secara internal tanpa perlu restart.
Mozilla Firefox:
Firefox umumnya tidak menyimpan cache DNS-nya sendiri dalam jangka waktu lama, melainkan mengandalkan cache DNS sistem operasi. Namun, Anda bisa memaksanya untuk menggunakan DNS yang baru dengan:
- Buka Pengaturan (ikon tiga garis horizontal di pojok kanan atas).
- Pilih Riwayat dan Privasi.
- Cari opsi “Clear your recent history” atau “Hapus Riwayat Terbaru” dan pastikan opsi “Cache” dicentang, lalu klik “Hapus Sekarang.”
Kapan Sebaiknya Melakukan Flush DNS Cache?
Anda tidak perlu melakukan cara flush dns cache setiap hari, karena cache dibuat untuk mempercepat koneksi. Lakukan hanya ketika Anda yakin cache DNS yang salah menjadi sumber masalah, yaitu saat Anda mengalami:
- Error “Server Not Found” atau “ERR_CONNECTION_REFUSED” pada website yang seharusnya berfungsi.
- Akses ke website yang sama tetapi menampilkan konten yang berbeda atau versi yang lebih lama (stale content) di perangkat Anda.
- Baru saja mengganti DNS server (misalnya, dari DNS ISP ke Google DNS atau Cloudflare DNS) dan koneksi terasa aneh atau lambat.
- Telah memindahkan website ke alamat IP baru, tetapi browser Anda tetap mengarah ke IP lama.
- Mengalami masalah yang dicurigai sebagai DNS Spoofing atau Malware yang mengubah entri DNS.
Kesimpulan
Mempelajari cara flush dns cache adalah keterampilan dasar yang sangat berguna dalam memecahkan masalah koneksi internet sehari-hari. Mulai dari pengguna rumahan yang hanya perlu menjalankan ipconfig /flushdns
di Windows atau sudo killall -HUP mDNSResponder
di Mac, hingga network engineer yang perlu membersihkan cache di Mikrotik dengan perintah /ip dns cache flush
, proses ini adalah langkah troubleshooting pertama yang efisien.
Bahkan di perangkat seluler seperti Android, solusi sederhana seperti mengaktifkan Mode Pesawat sudah cukup untuk menyegarkan koneksi DNS. Dengan memahami dan menguasai langkah-langkah cara flush dns cache di windows, mikrotik, android, mac ini, Anda dapat memastikan perangkat Anda selalu mengambil alamat IP yang paling baru dan benar, sehingga pengalaman browsing Anda selalu lancar dan akurat. Jangan biarkan cache lama menghalangi akses Anda ke internet yang seharusnya! Jika masalah masih berlanjut setelah flush DNS, baru saatnya Anda mencari masalah lain, seperti pengaturan firewall atau masalah di sisi ISP Anda.